Pengertian Pendidikan Karakter
Menurut wikipedia, pendidikan adalah pembelajaran pengetahuan, keterampilan, dan kebiasaan sekelompok orang yang diturunkan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pengajaran, pelatihan, atau penelitian. Pendidikan sering terjadi di bawah bimbingan orang lain, tetapi juga memungkinkan secara otodidak.
Sedangkan kata karakter itu sendiri berasal dari bahasa Yunani "to mark"—menandai atau memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, dan berperilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya orang yang berperilaku sesuai kaidah moral, disebut dengan berkarakter mulia.
Pendidikan karakter merupakan proses pembentukan kepribadian yang berfungsi untuk memperbaiki karakter manusia, yang harus ditanamkan sejak dini.
Menurut Pusat Bahasa Depdiknas, pendidikan karakter ialah bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, dan watak. Sedangkan berkarakter ialah berkepribadian, berperilaku, berwatak, bertabiat, bersifat, dan berbudi pekerti.
Tujuan dari Pendidikan Karakter
Presiden pertama RI—Soekarno, sudah mencoba menerapkan semangat pendidikan karakter sebagai pembentuk kepribadian dan identitas bangsa yang bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter. Jadi, pendidikan karakter bukan sesuatu hal yang baru dalam tradisi pendidikan di Indonesia.
Tujuan dari pendidikan karakter yaitu untuk membentuk bangsa yang tangguh, bermoral, bertoleransi, berakhlak mulia, bekerja sama, atau bergotong royong.
Lalu, apa saja sih nilai-nilai pendidikan karakter yang harus diberikan oleh para guru untuk ditanamkan kepada siswa?
Berikut ini nilai-nilai dalam pendidikan karakter yang harus direalisasikan dalam keseharian.
1. Religius
Sikap Religius mencerminkan keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan yang Maha Esa. Juga toleran serta hidup rukun dengan pemeluk agama lain.
2. Jujur
Kepercayaan yang diberikan seseorang itu mahal harganya. Jadi, setiap orang harus berupaya menjadikan dirinya sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan pekerjaan.
3. Mandiri
Mandiri harus menjadi karakter terdepan bagi anak sekolah. Iya, manusia memang makhluk sosial. Namun bukan berarti kita menjadi bergantung dengan orang lain. Sebab, kemandirian yang ditanamkan sejak kecil, membuat kita tidak akan kaget jika suatu saat orang-orang disekitar menjauh.
4. Cinta Tanah Air
Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan kelompoknya.
5. Toleransi
Indonesia memiliki keberagaman dalam berbagai hal; agama, suku, ras, etnis, sikap, dan pendapat. Yang harus dilakukan para penduduk adalah menyatukan perbedaan, membingkainya menjadi sesuatu yang indah untuk berdampingan, yaitu dengan memiliki toleransi pada perbedaan itu.
6. Peduli Lingkungan dan Peduli Sosial
Di era revolusi industri saat ini, kualitas hidup dalam berbagai bidang di-upgrade menjadi lebih baik. Waktu serta pikiran setiap individu tersita oleh perkembangan yang ada. Salah satu yang menyita dua hal itu adalah teknologi.
Teknologi tidak salah. Yang salah adalah kurangnya kesadaran diri dalam memanfaatkannya. Bagaimanapun juga, walaupun teknologi tengah berkembang sangat baik, kita harus tetap mencurahkan sebagian waktu, pikiran, serta tenaga, untuk lebih peduli pada sosial dan lingkungan di sekitar kita.
7. Tanggung Jawab
Merasa bertanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang dalam melaksanakan tugas, kewajiban, yang seharusnya dilakukan kepada diri sendiri, Tuhan yang Maha Esa, lingkungan, masyarakat, dan negara.
8. Gemar Membaca
Membaca jangan hanya sekedar membaca. Namun juga harus dapat memilah dan memilih, serta mem-filter bahan yang akan dibaca. Apakah bacaan tersebut memiliki nilai kebajikan yang dapat membuat seseorang menambah pengetahuan.
9. Bersahabat/Komunikatif
Komunikasilah yang akan menghubungkan seseorang dengan lainnya, agar bisa saling melengkapi untuk menghasilkan sesuatu atau perubahan dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Displin
Displin terhadap peraturan dan ketentuan merupakan nilai yang harus dimiliki dalam diri. Tidak hanya dimiliki, namun juga dipatuhi dan dijalani dengan tertib.
Manusia lahir tidak hanya dibekali akal dan pikiran. Sejak lahir juga sudah memiliki karakter yang dari waktu ke waktu menjadi sangat menonjol. Karakter baik atau buruk, sejatinya dapat dirubah juga ditingkatkan menjadi lebih baik. Maka dari itu di sekolah-sekolah diadakan yang namanya pendidikan karakter.
Namun, pendidikan karakter itu tidak hanya menjadi formalitas atau pelengkap semata dalam kehidupan di sekolah. Lapisan terpenting dari terbentuknya karakter baik seorang murid selain kesadaran dari muridnya itu sendiri, juga seorang guru. Seorang guru harus memberikan cerminan agar murid memiliki karakter yang baik.
Seperti kata Elkind (2014), pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang dikatakan guru, yang mampu mempengaruhi peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
Dengan begitu, pendidikan karakter ternyata tidak hanya diharuskan untuk ditanamkan pada seorang murid. Namun semua individu dari berbagai lapisan masyarakat harus mempelajari yang namanya pendidikan karakter. Karena, seperti kata Bung Karno, bahwa pendidikan karakter itu bertujuan menjadikan bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berkarakter.